Suasana Menyambut Idul Adha Di SMA Negeri 1 Gondang
Idul Adha Di SMA Negeri 1 Gondang
Foto:
Pandu Heasta Sena (X6 – Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Tertib: para jamaah sholat ied lengkap
dengan busana muslim
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamdu.” Merupakan bacaan takbir berisi pujian akan
kebesaran Allah yang akan selalu terdengar di telinga kita mulai dari malam
hari raya hingga sesudah shalat ied. Seperti hal nya yang sedang kami lakukan
saat ini. Yaitu merayakan hari raya Idul Adha di sekolah.
Pada Senin, 17 juni 2024 di lapangan basket SMA
Negeri 1 Gondang. Para jamaah terdiri dari para siswa-siswi, guru dan staf
sekolah terlihat tertib berjajar sesuai shaf dengan rapi sambil
mendengarkan takbir sembari menunggu sholat dimulai.
Foto:
Pandu Heasta Sena (X6 – Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Makna dan
hikmah: khotbah sholat ied oleh Bapak Nazwar Kholilluddin
Lebih
dari sekadar kemeriahan, Idul Adha di sekolah menjadi momen berharga untuk
menanamkan nilai-nilai luhur kepada para siswa. Melalui kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan, siswa diajak untuk memahami makna dan hikmah Idul Adha yang
sesungguhnya. Seperti yang telah di sampaikan oleh Bapak Nazwar kholilluddin S.Pd.
Dalam sesi khotbahnya sebagai berikut:
1.
Menjalani perilaku sabar.
Seperti yang telah dijalani oleh Nabi Ibrahim AS saat harus menantikan
kehadiran putra, karena hingga menginjak usia senja beliau belum dikaruniai
anak. Hingga pada akhirnya kesabaran beliau membuahkan hasil. Allah S.W.T.
mengkaruniai anak bernama Ismail.
2.
Mendirikan sikap tawakal.
Tawakal atau berserah diri kepada Allah telah diterapkan pada peristiwa ini.
Yaitu saat Nabi Ibrahim AS diberi ujian untuk menyembelih putranya sendiri,
Ismail. Meski Ismail adalah putra yang ia nantikan selama puluhan tahun, Nabi
Ibrahim tetap bersikap tawakal dan menjalankan perintah-NYA. Namun, Allah
menunjukkan mukJizat-NYA. Saat Nabi Ibrahim hendak menggerakkan pedangnya dan
menyembelih Ismail, Allah mengganti putra kesayangannya itu dengan seekor
domba. Sehingga, alih-alih menyembelih ismail, Nabi Ibrahim menyembelih seekor
domba. Yang hingga kini masih di jalankan saat perayaan raya Idul Adha atau dikenal
dengar peristiwa kurban.
3.
Pendidikan ketauhidan.
Nabi Ibrahim selalu menanamkan nilai tauhid pada putranya, Ismail. Sehingga,
Ismail meyakini keesaan Allah dan berserah diri saat perintah untuk disembelih
datang dari-NYA. Di era modern seperti sekarang sangat penting menanamkan nilai
tauhid dalam kehidupan. Sehingga sebagai orang tua dapat mendidik anaknya
dengan mendekati hal baik dan menjauhi yang buruk.
Foto:
Nova Rahma Aulia (X6 – Tim jurnalistik dan Multimedia)
Kurban: penyembelihan sapi di lapangan SMA
Negeri 1 Gondang
Memasuki
rangkaian acara berikutnya, penyembelihan hewan kurban. Masih di lokasi yang
sama, di sekitaran lapangan. Tempat penyembelihan hewan kurban. SMA Negeri 1
Gondang menyembelih setidaknya 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Hewan kurban
yang telah melalui proses seleksi yang ketat, kini siap untuk disembelih dengan
tata cara yang syar'i. Takbir dan doa menggema di udara, mengantarkan rasa
syukur dan ketaatan kepada Allah SWT.
Foto:
Pandu Heasta Sena (X6 – Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Gotong royong: proses pemotongan dan
pendistribusian yang dibantu oleh pengurus OSIS
Alhamdulilah,
proses penyembelihan hewan kurban berjalan dengan lancar. Selanjutnya proses
pemotongan dan pembagian daging kurban yang dibantu oleh pengurus OSIS SMA
Negeri 1 Gondang. Daging kurban dibagikan kepada siswa, guru, staf sekolah, dan
masyarakat sekitar. Kebahagiaan terpancar di wajah mereka saat menerima paket
daging kurban. Bagi sebagian orang, daging kurban ini merupakan hidangan
istimewa yang tak selalu mereka dapatkan.
Semangat
berbagi dan kebersamaan yang terjalin selama Idul Adha di sekolah diharapkan
dapat terus terpelihara dalam kehidupan sehari-hari. Idul Adha bukan hanya
tentang ritual penyembelihan hewan kurban, tetapi juga tentang meneladani
semangat pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, serta menebarkan kasih
sayang dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.
Penulis:
Nova Rahma Aulia (X6 – Tim
Jurnalistik dan Multimedia)
Posting Komentar