Roadshow Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Di Lembaga Pendidikan SMAGO
Roadshow
Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Di Lembaga Pendidikan
Foto:
Pandu Heasta Sena (XI-3 – Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Himbauan: DINSOS PPPA Kab Nganjuk berupaya
mencegah tidak kekerasan di lembaga pendidikan
Tindak kekerasan merupakan suatu
perlakuan menyimpang yang dapat berdampak buruk bagi orang lain. Para konban
kekerasan tidak hanya menyimpan luka fisik. Namun, juga menyimpan trauma
mendalam yang dapat mengakibatkan gangguan mental dalam jangka panjang.
Apalagi, menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen-PPPA), dari 1 Januari hingga 27 September 2023, terdapat 19.593 kasus
kekerasan yang tercatat di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, mayoritas
korbannya adalah remaja, terutama kelompok usia 13-17 tahun yang mencapai 7.451
orang, atau sekitar 38% dari total korban.
Berdasakan data tersebut, remaja
masih perlu pengetahuan akan pencegahan kekerasan. Salah satu cara yang bisa
dilakukan untuk mengurangi kekerasan ialah sosialisasi. Sosialisasi pencegahan
kekerasan terhadap anak merupakan langkah penting yang harus diambil oleh
berbagai pihak, salah satunya lembaga pendidikan. Sekolah merupakan tempat di
mana remaja menghabiskan sebagian besar waktunya. Oleh karena itu, sekolah
menjadi sasaran tepat diadakannya sosialisasi pencegahan kekerasan.
Pada Kamis, 24 Juli 2024 SMA Negeri
1 Gondang bekerjasama dengan dinsos PPPA Kabupaten Nganjuk bersama forum anak
Nganjuk untuk meningkatkan kesadaran, memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang bentuk-bentuk kekerasan, serta menyediakan strategi untuk mencegah dan
menangani kasus kekerasan yang terjadi.
Sosialisasi kali ini dihadiri oleh
sejumlah perwalikan siswa-siswi dari setiap kelas. Mulai dari kelas X hingga
XII. Selain di isi oleh para siswa, sosialisasi kali ini juga melibatkan
perwakilan dari walimurid yang terlihat duduk rapi di barisan depan.
Tepat
pukul 09.00 WIB seluruh peserta nampak sudah bersiap untuk menerima materi di
aula SMA Negeri 1 Gondang. Namun, sebelum acara dimulai, salah satu siswi
mempersembahkan sebuah lagu untuk dinyanyikan bersama. Suasana pun tercairkan
yang akan membuat para peserta lebih enjoy ketika menerima materi.
Acara
ini dibuka oleh bapak Agus Susilo,
S.Pd.,M.E. selaku kepala SMA Negeri 1 Gondang yang menitip pesan kepada peserta
untuk senantiasa memanfaatkan sosialisasi ini dengan sebaik baiknya. Beliau
juga berpesan kepada para perwalikan kelas untuk menyampaikan ilmu pada
kegiatan hari ini ke teman-temas sekelasnya. Sehingga ilmu yang didapat lebih
berguna dan bermanfaat.
Materi mulai di presentasikan tepat pukul 10.00 WIB.
Bapak kepala dinas sosial Kab Nganjuk juga turut menyampaikan materi kepada
para peserta. Pemateri tidak hanya dari dinsos, namun juga dari forum anak
Nganjuk. Para pemateri sudah dengan matang menyampaikan beberapa Upaya
pencegahan kekerasan terhadap anak. Di sisi lain para peserta segera menuliskan
materi yang dianggap penting di buku tulis atau di smartphone miliknya.
Foto:
Pandu Heasta Sena (XI-3 – Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Semangat: Keberanian Afza dan Rizqi yang
dengan semangat memimpin yel-yel
Ditengan kebosanan para peserta, pihak Forum Anak Nganjuk
Jembatan Aspirasi (FANTASI) berhasil mencairkan suasana dengan mengajak para
peserta untuk bersama-sama memperagakan gerakan anti perundungan dan kekerasan.
Terlihat siswa yang kerap disebut Afza dan Rizqi memimpin Gerakan dengan
semangatnya.
Foto: Pandu Heasta Sena (XI-3 –
Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Curhat: Sesi konseling dari para mentor
kepada siswa
Pada sesi berikutnya yaitu konseling tentang penggunaan
smartphone dan bahayanya pergaulan bebas dalam meningkatkan kasus kekerasan.
Beberapa peserta diberi kesempatan untuk mengutarakan isi hatinya dan bertanya
akan keluh kesah mereka terhadap para mentor. Para mentor dengan sabar memberi
penjelasan dan Solusi terhadap permasalahan yang mungkin pelajar miliki.
Setelah pelaksanaan sosialisasi kali ini diharapkan para
orang tua dan pelajar dapat lebih siap menghadapi segala tindak kekerasan
hingga kriminal. Meskipun tantangan dalam upaya pencegahan
kriminal pada anak masih banyak, namun semangat untuk menciptakan generasi muda
yang lebih baik tidak boleh luntur. Melalui sinergi yang kuat antara keluarga,
sekolah, masyarakat, dan pemerintah, kita yakin bahwa upaya ini akan membuahkan
hasil yang positif. Mari bersama-sama kita bangun masa depan yang cerah bagi
anak-anak Indonesia.
Penulis:
Nova Rahma Aulia
(XI-3 – Tim Jurnalistik dan Multimedia)
Posting Komentar