CS PPDB

SMAGO Borong Juara dalam Ajang Jogjakarta Taekwondo Internasional Open 2023

shape image

SMAGO Borong Juara dalam Ajang Jogjakarta Taekwondo Internasional Open 2023

 


         


            Menjadi sekolah yang tidak lelah berupaya untuk mendukung dan mengapresiasi segala bentuk bakat, minat, serta mengembangkan potensi peserta didiknya. Kini SMA Negeri 1 Gondang tengah merasakan angin segar berkat kabar keberhasilan peserta didiknya. Tidak main-main, SMAN 1 Gondang kembali dibanggakan dengan 3 siswinya yang berhasil membawa pulang gelar juara dalam ajang olahraga taekwondo tingkat internasional. Tidak ada kata menyerah untuk terus torehkan prestasi. Ya, kata ini rasanya sangat cocok sebagai pelengkap kabar bahagia ini. Mereka adalah Silvi Nur Fadhilah kelas XI-6, Wulan Sasmita kelas XI-2, dan Priscillia Widya Kusuma Dewi kelas X-6. Ketiganya berhasil menorehkan prestasi dalam ajang olahraga taekwondo dikejuaraan yang sama, yaitu Jogjakarta Taekwondo Internasional Open 2023 yang diselenggarakan pada 14-17 September 2023.

            Dibalik semua keberhasilan tersebut, dapata diraih melalui pahit manisnya rintangan dan pengorbanan. Fisik yang cedera sudah bagai camilan mereka setiap latihan, perasaan nervous dan demam panggung sudah menjadi kawan yang tidak pernah meninggalkan mereka di tengah berjalannya perlombaan, serta berkurangnya waktu untuk istirahat karena harus rutin berlatih sudah menjadi motivasi bagi mereka untuk terus bangkit. Bagai pelangi yang muncul sehabis hujan, rintangan dan pengorbanan tersebut kini membuahkan hasil yang manis.

            Pertama, kita mulai dari Silvi Nur Fadhilah. Siswi kelas XI-6 SMAN 1 Gondang ini sering mengikuti ajang perlombaan dalam cabang olahraga taekwondo. Pada tahun pertamanya, saat masih menduduki kelas X Silvi dikabarkan berhasil menorehkan prestasi dengan menyandang juara pertama dalam olahraga taekwondo tingkat provinsi dalam kategori poomsae. Kali ini, Silvi kembali mencoba peruntungannya dan berhasil membawa pulang medali emas dalam kategori Kyorugi Putri Junior Under 7. Ketika ditanya rintangan yang paling membekas saat masa perlombaan, Silvi menjawab dengan menerawang melalui ingatannya, “Dulu saya pernah mendapat diskualifikasi dalam suatu pertandingan, terus saya juga pernah dapat bye atau tidak mendapatkan lawan saat bertanding, dan yang satu ini benar-benar masih tertanam dalam pikiran saya sampai sekarang, disaat saya mendapatkan dummy atau harus melawan sahabat saya sendiri,” ungkap Silvi kala itu yang mengaku terbayang wajah sahabatnya.

            Kisah kedua datang dari Wulan Sasmita yang merupakan siswi kelas XI-2 SMAN 1 Gondang. Wulan mengikuti kejuaraan dengan kategori Poomsae Junior Putri dan berhasil membawa pulang medali perak dengan binar kebahagiaan yang terlihat dari salah satu jepretan foto dirinya bersama pelatihnya. Di setiap cerita selalu ada makna, sama halnya dengan kisah Wulan yang menarik untuk ditelisik, “Lika-liku perlombaan banyak banget ya. Bahkan waktu masih latihan ada banyak masalah yang menghampiri. Seperti, latihan sampai malam dan enggak ada barengan, aku juga pernah enggak dapat kamar hotel karena teman sekamarku enggak mau sama aku,” jedanya sambil mengingat masa yang telah berlalu dan menambahkan, “tapi dari situ aku sadar sih arti teman sesungguhnya itu gimana,” tutur Wulan dengan kelegaan.

            Yang ketiga adalah Priscillia Widya Kusuma Dewi siswi kelas X-6 SMAN 1 Gondang, berhasil mengalungi medali perunggu dalam kategori Poomsae Junior Putri. Siswi yang kerap dipanggil dengan Cilla ini dengan bangga menggenggam medali yang ia peroleh dengan senyum yang sungguh manis. Cilla beranggapan bahwa mengikuti perlombaan sangat membantunya dalam menambah pengalaman untuk ke depannya. “Dari lelahnya bagi waktu antara agenda sekolah dan latihan, itu semua terbayar dengan hal-hal baru yang saya dapatkan. Banyak sekali pengalaman menarik mulai dari mendapatkan ilmu baru, menambah relasi pertemanan, dan tentunya juga melatih mental dan fisik saya untuk lebih kuat lagi jika suatu saat mengikuti perlombaan yang akan datang,” ujar Cilla dengan semangatnya.

            Sama halnya dengan Silvi, ia menyampaikan bahwa banyak makna yang berhasil ia dapat dari pertandingan-pertandingannya selama ini, “Bahkan, dengan aku bertanding aku bisa dapat banyak teman. Dengan bertanding, aku bisa menjelajah berbagai kota. Dengan aku bertanding, aku bisa membanggakan keluarga dan orang-orang terdekat,” terangnya dengan senyum tidak menyangka.

            Pengalaman-pengalaman menarik itu tidak sampai di sana saja, Wulan juga memberikan kisah random-nya dan keseruan lain saat bertemu teman baru. “Mereka wah banget sih, apalagi ketemu sama Besta dan Beste yang tendangannya bisa memikat hati para penonton. Di sana juga ada berbagai orang dari asal negara yang berbeda-beda,” dialek Wulan dengan antusias dan melanjutkan kisahnya, “Hal random yang paling speechless itu waktu mengecas Hp di tempat terbuka tapi tidak ada yang mengambil meskipun itu ditinggal. Orang-orangnya kelihatan mengedepankan kejujuran dan etika banget sih.”

            Kembali lagi dengan masalah utama tentang jadwal latihan dan sekolah yang tidak ada habisnya. Cilla yang tengah disibukkan oleh agenda-agenda di sekolah memberikan kesaksian singkatnya dan harus mengaku ketertinggalannya dalam materi latihan taekwondo. Walau begitu, Cilla sukses mengatasinya dengan motivasi yang menakjubkan, “Saya tidak gengsi jika harus ketinggalan banyak materi latihan. Justru itu yang memotivasi saya untuk terus berlatih. Karena jika tujuan saya hanya untuk mendapatkan penghargaan, saya pasti akan berhenti ketika sudah mendapatkannya. Namun, jika ilmu yang menjadi tujuan saya dalam mengikuti taekwondo ini, saya tidak akan berhenti untuk berlatih.”

            Memang manusiawi jika suatu saat merasa lelah. Ketiganya menegaskan jika niat dari dalam diri adalah hal paling utama. Wulan juga memberikan tips yang biasa dilakukannya sehari-hari saat jadwal padat, “Aku biasanya menetapkan target apa yang harus aku lakukan hari ini, agar tetap semangat mengikuti latihan.”

            “Jangan patah semangat saat gagal, sebab gagal adalah sebuah kesuksesan.” Begitulah kutipan singkat dari Silvi yang bisa kita ingat bersama. Karena tanpa sadar, melalui kegagalan-kegagalan itu, banyak pelajaran yang dapat kita maknai dan dapat dijadikan sebagai bumbu pelengkap untuk penambah cita rasa kehidupan yang diimpikan. Semua hal yang terjadi saat ini adalah hasil dari pilihanmu sebelumnya. Selamat menuai bagi yang sudah membuahkan hasil dan selamat menanam kembali agar tetap bertahan.

 

Penulis: Lely Dwi Fransiska

(Kelas XI-1/ Tim Jurnalistik dan Multimedia SMA Negeri 1 Gondang)





Posting Komentar

Info Populer

Total Tayangan Halaman

© Copyright 2024 SMAN 1 GONDANG

CS PPDB

Pesan ini akan dikirim melalui Whatsapp

KIRIM