Kolaborasi SMA NEGERI 1 GONDANG Bersama Pramuka PRASMAGO
Berbagai upaya kecil yang direncanakan SMA Negeri 1 Gondang Nganjuk (SMAGO) seolah tidak ada hentinya. Jika diperhatikan satu persatu, semua upaya tersebut sukses dalam mencapai hasil yang menjanjikan. Sebab, ruang lingkup upaya-upaya ini tidak hanya sebatas antar warga sekolah saja, melainkan juga antar sesama masyarakat sekitar. Hal ini terlukis ke dalam salah satu program kegiatan sekolah yaitu SMAGO peduli sesama dengan berbagi air bersih yang dilaksanakan pada Jumat, 3 November 2023 bersama dengan para praja muda PRASMAGO.
Sepadan
dengan misi sekolah untuk membentuk insan yang peduli lingkungan. Kondisi
krisis air khususnya pada daerah-daerah di Kecamatan Gondang dan sekitarnya,
seperti Ngluyu, Jatikalen, serta Lengkong terpantau sering mengalami kesulitan
mendapat sumber air bersih saat musim kemarau. Melalui kegiatan SMAGO Peduli
Sesama, setiap tahunnya SMA Negeri 1 Gondang terdorong untuk memberikan bantuan air bersih
kepada warga sekitar dengan harapan dapat bermanfaat dan meringankan beban
saudara kita yang tengah dilanda kekeringan, sehingga mereka tetap dapat
mendapat pasokan air bersih yang cukup.
Bantuan air bersih tahun ini
sedikit berbeda dari pada tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Nur
Aini Mulyono, S.Pd. dalam wawancaranya bersama tim, "Biasanya kita hanya
membantu dengan mengirimkan galon-galon air, tapi tahun ini Alhamdulillah kita
bisa menambah dengan 2 Tangki air bersih dari PDAM dan 50 galon air,"
ungkapnya kala itu setelah kegiatan berbagi air bersih dengan setelan PDL
(Pakaian Dinas Lapangan) PRASMAGO.
Tercatat
bantuan air bersih diberikan kepada warga Desa Pinggir, Kecamatan Lengkong,
Kabupaten Nganjuk. Sebanyak 50 buah galon air yang diantar langsung menuju
balai Desa Pinggir bersama perwakilan dari sekolah, lalu pembagian air bersih
dilanjut dengan mengandalkan bantuan truk tangki dari PDAM Lengkong menuju
rumah warga. Nantinya, air dari tangki akan disalurkan untuk mengisi
tandon-tandon yang tersedia. Sambutan hangat dari warga menyapa dengan
suka cita. Singgah sejenak di salah satu rumah warga, segenap tim dari
perwakilan SMAN 1 Gondang dijamu dengan baik oleh warga sekitar. Berbincang
sejenak dengan kepala desa setempat mengenai pengelolaan air di desa Pinggir,
beliau menerangkan jika satu tandon air bersih ternyata digunakan untuk 25 KK
(Kartu Keluarga) yang sudah terdaftar untuk keperluan air bersih
sehari-hari.
Pemikiran
mengenai ide gagasan kegiatan ini sudah melalui perbincangan dari banyak pihak,
salah satunya penentuan tempat untuk penerima bantuan juga melalui pertimbangan
yang matang dari tim SMAN 1 Gondang, "Dalam memberikan bantuan kita survei
lokasi dulu, kita mencari yang benar-benar membutuhkan dan kemudian
berkoordinasi dengan aparat setempat setelah itu baru kita mendatangkan
bantuannya. Hal ini dilakukan supaya bantuan tepat sasaran," ujar Bu Nur
menjelaskan.
SMAGO
juga peduli, hal ini disampaikan oleh Bu Nur mengenai sumbangsih sekolah dalam
menyukseskan kegiatan ini, "Memang awal pertama bantuan itu adalah ide
dari PRASMAGO, tapi karena kita adalah bagian dari SMAGO maka sekolah juga ikut
sumbangsih dengan kegiatan ini. Sehingga terjadilah kolaborasi yang baik. SMAGO
juga peduli."
Tandus
dan gersang setia menemani pemandangan selama perjalanan menuju Desa Pinggir.
Tidak mau ketinggalan, teriknya matahari turut mengundang silau mentari tanpa
bisa diganggu gugat. Kedati demikian, alih-alih menyipitkan mata karena
silaunya kegiatan ini malah sukses membuka lebar mata kami dan menyadarkan
bahwa masih banyak saudara kita diluar sana yang masih kesulitan untuk
memperoleh air bersih.
Sedikit
demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Banyak dari kita pasti sudah tidak asing
dengan peribahasa ini. Pasalnya, SMAN 1 Gondang sudah membuktikan kebenaran
dari kiasan tersebut melalui sumbangsih warga sekolah. Salah satunya adalah
dana yang dikumpulkan seikhlasnya dari Dansos (Dana sosial) peserta didik
hingga terkumpul dan dapat membantu saudara kita yang kesulitan.
Harapan-harapan baik tidak hanya diperuntukkan bagi penerima bantuan, tetapi
juga untuk peserta didik agar menumbuhkan jiwa sosial dan solidaritas yang
tinggi terhadap sesama.
Penulis:
Posting Komentar